Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan
computer untuk menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah
proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi
sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat
diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu
table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi
atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper
menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream)
bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible).
Karena teknik cipher merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi,
maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.
Pada bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam
teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem sekuriti dari sistem komputer
dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks
->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
|———————-Kunci (Key) ——————–|
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh
Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi
informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher
teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci
biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma.
Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci
yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari
algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian
ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima
diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa
faktor. Pertama algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat
sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih
jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada
kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah
sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks
dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain,
kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan
kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah
kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini
tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat
suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga yang murah. Chips ini dapat
tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis produk. Dengan
penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan adalah menjadi menjaga
keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang
didasarkan pada data encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart
nasional US pada tahun 1977. Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block
dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan menggunakan kunci ini, 64 data input
diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit output. Proses yang yang
sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali enkripsi.
B. Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi
konvensional adalah perlunya untuk mendistribusikan kunci yang digunakan dalam
keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah diketemukan untuk mengatasi
kelemahan ini dengan suatu model enkripsi yang secara mengejutkan tidak
memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama
enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->
Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
Private Key B —-|
|———————-Kunci (Key) ——————–|
Gambar 2
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar
diatas. Untuk enkripsi konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi
dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang
diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu algoritma yang
menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci yang berbeda,
untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan suatu
algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci
enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut
ini akan dapat dilakukan :
Masing – masing
dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang digunakan untuk
enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
Masing – masing
dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan memasang
dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai kunci
pribadi ( private key ).
Jika A ingin
mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci publik
dari B.
Ketika B menerima
pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk mendeskripsi pesan
dari A.
Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah
pendistribusian karena tidak diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan.
Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik ( public key ) dan kunci
pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan sehingga tidak perlu
untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing – masing private key
dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman. Setiap sistem
mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan public key yang
lama. Yang menjadi kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan
dengan metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma
yang lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware,
metode publik key akan menghasilkan performance yang lebih rendah. Tabel
berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek penting dari enkripsi
konvensional dan public key.
Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
Algoritma yang
sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi – enkripsi.
Pengirim dan penerima
harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
Kunci harus
dirahasiakan.
Adalah tidak
mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang telah
dienkripsi.
Pengetahuan
tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu
menentukan kunc.
Enkripsi Public Key
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
Algoritma yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu untuk
enkripsi satu untuk dekripsi.
Pengirim dan
penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
Salah satu dari
kunci harus dirahasiakan.
Adalah tidak
mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang telah
dienkripsi.
Pengetahuan
tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu
menentukan kunci.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer.
Credit :
http://id.wikipedia.org/wiki/Enkripsi
http://www.klik-kanan.com/enkripsi-untuk-keamanan-data-pada-jaringan.html
No comments:
Post a Comment