Layanan
multimedia streaming merupakan suatu teknologi yang mampu mengirimkan
file audio dan video digital secara real time pada jaringan komputer.
Alur
Multimedia Streaming
Layanan
Multimedia Streaming ini dibagi menjadi beberapa protocol,
diantaranya adalah:
- RSVP – Resource Reservation Protocol : digunakan untuk mereserve bandwith sehingga data dapa tiba ditujuan dengan cepat dan tepat.
- SMRP – Simple Multicast Routing Protocol : Protocol yang mendukung ‘conferencing’ dengan mengganda-kan (multiplying) data pada sekelompok user penerima
- RTSP – Real-Time Streaming Protocol (RFC 2326) : digunakan oleh program streaming multimedia untuk mengatur pengiriman data secara real-time, tidak bergantung pada protokol Transport. Metode yang ada: PLAY, SETUP, RECORD, PAUSE dan TEARDOWN. Digunakan pada Video on Demand
- RTP – Real Time Transport Protocol (RFC 1889) : suatu standard untuk mengirimkan data multimedia secara real-time, bergantung pada protokol Transport. Selain itu, protocol ini juga berjalan diatas UDP tapi bisa juga diatas protokol lain
- RTCP – Real-Time Control Protocol : Protocol QoS (Quality of Service) untuk menjamin kualitas streaming. Protocol ini juga merupakan bagian pengkontrolan paket data pada RTP
Dalam
melakukan streaming multimedia, untuk menghasilkan presentasi yang
baik seringkali timbul kendala. Kendala-kendala yang dapat terjadi
dalam melakukan streaming multimedia adalah sebagai berikut:
- Bandwidth sangat berpengaruh terhadap kualitas presentasi suatu data stream. Di samping kondisi jaringan juga mempengaruhi bandwidth, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran data stream harus sesuai dengan kapasitas bandwidth jaringan. Untuk mengatasinya digunakan kompresi data dan penggunaan buffer.
- Sinkronisasi dan delay, agar media yang berbeda sampai dan dipresentasikan pada user seperti aslinya, maka media tersebut harus tersinkronisasikan sesuai dengan timeline presentasi tersebut dan delay seminimal mungkin. Adanya kerugian sinkronisasi dan delay dapat disebabkan oleh kondisi jaringan yang buruk, sehingga mengakibatkan timeline presentasi menjadi kacau.
- Interoperability Idealnya adalah presentasi yang kita buat harus dapat dimainkan oleh semua jenis client, CPU yang berbeda, sistem operasi yang berbeda, dan media player lainnya.
Layanan
multimedia streaming terutama video streaming dan audio streaming
merupakan salah satu jenis aplikasi internet yang sekarang ini sering
diakses oleh user. Berdasarkan pengujian Quality of Services melalui
Testbed jaringan pada miniatur Global Area Network(GAN) dihasilkan
bahwa Streaming video ini membutuhkan bandwidth kanal yang tinggi
serta delay yang rendah agar dapat dinikmati secara interaktif.
MPEG-4 sebagai sebuatr metode coding baru dikembangkan untuk
melakukan kompresi pada data video maupun audio sedemikian rupa
sehingga bit-rate yang dihasilkan mampu menyesuaikan dengan
karakteristik kanal yang akan dilewati bahkan mampu dilewatkan pada
bandwidth 64 Kbps. Sedangkan untuk mengatasi besarnya end to end
delay maka digunakan MPLS yang memiliki kelebihan dalam forwarding
paket data.
Pengujian
Quality Of Services (QoS) biasanya didasarkan pada beberapa
parameter, yaitu:
- Data Rate: ukuran kecapatan transmisi data, satuannya kbps or Mbps
- Latency (maximum packet delay) : waktu maksimum yang dibutuhkan dari transmisi ke penerimaan yang diukur dengan satuan milidetik. Dalam voice communication: <= 50 ms
- Packet Loss / Error : ukuran error rate dari transmisi packet data yang diukur dalam persen. Packet hilang (bit loss) yang biasanya dikarenakan buffer yang terbatas, urutan packet yang salah termasuk dalam error rate ini. Packet Loss = Frame dari Transmitter – Frame dari Receiver
- Jitter : ukuran delay penerimaan paket yang melambangkan smoothness dari audio/video playback.
Credit
:
http://wenythepooh.wordpress.com/2010/10/13/layanan-multimedia-streaming/
No comments:
Post a Comment